Selasa, 22 Desember 2020

TAMAN BUMI GLOBAL (GEOPARK) CILETUH

Bagaimana Pulau Jawa itu terbentuk? Bagian mana yang mula-mula muncul ke permukaan? Apakah Jawa Barat, Jawa Tengah, atau Jawa Timur? Pertanyaan itu memang terasa menggelitik bagi sebagian orang-orang menyenangi geologi atau geopark. Di Pulau Jawa ini terdapat batuan tua yang dulunya berada di dalam laut kemudian terangkat ke permukaan. Batuan tua yang disebut mélange ini kini dapat ditemui di Karangsambung Kebumen, Jawa Tengah; Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, dan Pegunungan Jiwo Bayat Yogyakarta. Dan memang, hanya di tiga daerah itulah batuan tua Pulau Jawa tersingkap ke permukaan dan dapat diamati dari dekat. Dahulu, atau lebih dari 60 juta tahun silam, Teluk Ciletuh merupakan bagian laut dalam, hasil tumbukan Lempeng Eurasia (Lempeng Benua) yang berkomposisi granit (asam), dan Lempeng Indo-Australia (Lempeng Samudera) yang berkomposisi basal (basa). Seiring dengan pergerakan lempeng Australia yang terus menghujam lempeng Eurasia maka terangkatlah salah satu palung laut terdalam yang kini mewujud sebagai lembah raksasa di Sukabumi bagian selatan. Batuan yang terangkat itu menyingkapkan batuan dasar/ basement berupa batuan kerak samudera dan sebagian mantel bagian atas Bumi bernama ofiolit yang tercampur dengan sedimen laut dalam dan batuan campur aduk di lereng bawah palung yang terkenal bernama melange. Karena memuat batuan-batuan yang berat (bukan batuan sedimen) dan terbuka ke Teluk Pelabuhanratu yang dalam, maka Blok Ciletuh ini runtuh bagian utara-baratlautnya ke dalam Teluk Pelabuhanratu, menyisakan bagian selatan- tenggaranya dalam morfologi terbuka setengah lingkaran mirip tapal kuda, sementara bagian dekat lautnya-barat laut tenggelam ke dalam Teluk Pelabuhanratu yang dalam. Tak heran kawasan ini sering disebut sebagai amfiteater raksasa, merujuk pada literasi tempat pertunjukkan kuno yang mirip konstruksi lembah di zaman Romawi. Jika Anda melihat Google Earth, akan nampak jelas pola tapal kuda raksasa yang sangat unik dan tidak ditemukan di bagian lain Pulau Jawa. "Melalui proses panjang, Teluk Ciletuh menjadi salah satu dasar laut yang terangkat ke atas permukaan bumi dan menjadi bentang alam," kata Fungsional Penyelidikan Bumi Badan Geologi, Oki Oktariadi kepada Bisnis. Berdasarkan jam geologi pembentukan Sundaland, yang paling awal muncul ke permukaan adalah Pulau Jawa bagian barat dan sebagian Jawa Tengah sekitar 90 juta tahun lalu. Baru kemudian pada 45 juta kemudian, Pulau Jawa benar-benar terbentuk sempurna. Dasar laut yang terangkat dan menjadi salah satu singkapan dapat merepresentasikan asal usul Pulau Jawa ini, akhirnya harus mengalami pengikisan atau erosi karena lemahnya bebatuan tersebut, sehingga patahan-patahan ini melebur kembali ke dalam laut. Morfologi Ciletuh berupa lembah yang dibatasi dataran tinggi dengan kemiringan lereng yang sangat terjal hingga mendekati vertikal. Melihat formasinya secara langsung, Teluk Ciletuh ternyata benar-benar unik. Di atas dataran  tinggi  seperti di Panenjoan, kita dapat menikmati perpaduan lembah, bukti tinggi dengan latar belakang Samudra Hindia dengan pulau-pulau kecil di sekitar pantainya. Di dalam lembah Ciletuh akan tampak rangkaian bukit-bukit kecil dan bukit soliter yang batuannya disusun oleh batuan Pra-Tersier dan sedimen Paleogen Di sejumlah tebing-tebingnya terdapat sejumlah air terjun atau Curug dengan ketinggian sedang dan sangat tinggi yang akan mendebarkan dada yang melihatnya seperti Curung Awang, Curug Cimarinjung, Curug Puncak Manik, Curug Sodong dan lain-lain. Di sini, beragam jenis batuan  yang bercampur di dalam palung tua ini dinamakan  batuan bancuh (batuan campur aduk) atau dikenal sebagai melange yang merupakan kelompok batuan tertua (Pra Tersier) yang tersingkap di permukaan daratan Pulau Jawa,  dengan umur berkisar 60 juta tahun. Selain disusun oleh batuan Pra-Tersier berupa batuan beku basa  (gabro) hingga ultra basa (peridotit), konon Ciletuh juga disusun oleh batuan sedimen berumur lebih muda, Paleogen, terdiri atas batupasir greywacke, tuf, batupasir kuarsa dan konglomerat. Jika Anda beruntung dan memiliki waktu luang, Anda akan menemukan batuan tua unik yang biasa disebut Batu Batik di bagian lain Ciletuh serta Gua Sodong yang besar menganga di bibir pantai Cikepuh.(k31/k29)



Rute baru ini memangkas jarak hingga lebih dari separuhnya. Sedangkan jalur lama harus memutar, melewati Kiara Dua, Simpang Waluran, Malereng, Taman Jaya, hingga Pantai Palangpang. Jalur ini bisa digunakan wisatawan baik dari Jabodetabek, maupun Bandung seteah masuk Sukabumi terlebih dahulu.





Salah satu hal unik yang jarang ditemukan di tempat wisata atau alam negeri ini adalah bebatuan yang terdapat di kawasan geopark. Material batu bertumpuk tersebut merupakan hasil sedimentasi berbagai fosil, patahan, dan lempengan bumi yang berusia puluhan juta tahun.


Gambar Bebatuan Hasil Sedimentasi



Gambar Bukit Panenjoan Ciletuh Sukabumi




Gambar Puncak Darma Ciletuh Sukabumi

Terdapat sembilan air terjun yang memiliki keindahan nan mempesona, yakni Curug Awang, Curug Tengah, Curug Puncakmanik, Curug Karet, Curug Cimarinjung, Curug Cikanteh, Curug Sodong,Curug Puncakjeruk dan Curug Luhur.



Gambar Curug Awang Niagara Mini Sukabumi

Curug Awang ini adalah salah satu tempat wisata di geo park. Kalau ada yang menyebut tempat ini sebagai Niagara Mini di Ciletuh, karena ketika musim hujan air terjunya akan terlihat indah seperti air terjun Niagara di Amerika.Tidak cuma itu saja, disekelilingnya juga terdapat persawahan menghijau yang membuat kalian terpana dengan keindahannya. Siapa yang suka menikmati keindahan Curug Awang yang hits ini?



Gambar Curug Cimarinjung Ciletuh

Lokasinya berada tak jauh dari Pantai Palangang, bahkan kalau mau berjalan kaki menuju tempat wisata di Ciletuh ini dari pantai juga bisa. Jaraknya hanya sekitar 1 KM saja kok dari pantai. Ketika debit air sedang tinggi, air terjun di Curung Cimarinjung ini akan mengalir deras.


Air terjun indah yang lokasinya berdekatan dengan Curug Sodong. Airnya mengalir deras dari tebing batuan tinggi lalu jatuh ke bebatuan besar di bawahnya dengan dramatis. Air terjun menghantam bebatuan dengan tak beraturan hingga menciptakan aliran air yang melebar. Untuk menikmati air terjun indah di Sukabumi ini kalian perlu trekking selama kurang lebih 15 menit.




Gambar Curug Cikanteh Ciletuh


Beberapa orang mengenalnya dengan air terjun kembar di Ciletuh. Disebut demikian karena memang ada dua air terjun besar yang mengalir berdampingan. Uniknya di balik air terjun tadi terdapat sebuah gua, yang dalam bahasa sunda disebut sebagai “Sodong”. Jadi namanya ini diambil dari bahasa sundah deh. Sayangnya gua tadi hanya bisa dimasuki ketika debit air sedang kecil, pada musim kemarau.




Gambar Curug Sodong Ciletuh

Proses pembentukan warisan alam ini telah memakan waktu berjuta tahun lamanya. Kawasan ini merupakan hasil dari tumbukan dua lempeng yang berbeda, yaitu Lempeng Eurasia (lempeng benua) yang berkomposisi granit (asam) dan Lempeng Indo-Australia (lempeng samudera) yang berkomposisi basal (basa), yang menghasilkan batuan sedimen laut dalam (pelagic sediment), batuan metamorfik (batuan ubahan), dan batuan beku basa hingga ultra basa. Karena ciri khas geologinya yang tidak di temukan di tempat lain, menjadikan Ciletuh sebagai geopark (Taman Bumi) Nasional di Indonesia.



Gambar Pulau Mandra




Gambar Gua Laut Kunti 


Gambar Pulau Kunti



Sekilas Video Pulau Kunti

Namanya Pulau Kunti, nampaknya berada pada posisi tepat di depan Pulau Kunti, terdapat Gua Laut Kunti. Gua dengan tinggi 3 meter dan panjang 4 meter ini memiliki struktur batuan campur aduk, yang merupakan campuran dari batuan kerak benua dan samudera yang diendapkan dalam sebuah palung yang sangat dalam. Dan karena proses geologi, terangkatlah ke permukaan sampai nampak seperti sekarang.




Gambar Kompleks Bebatuan 

Komplek bebatuan ini mirip dengan duri-duri punggung seekor naga. Selain batu naga, terdapat pula Batu Kodok, Batu Batik, Batu Alien, Batu Singa Laut, Batu Badak, Batu Buaya, Batu Komodo, Batu Pagar, Batu Banteng, Batu Kerbau, serta Batu Kura-kura. Ya, semua itu diambil dari nama hewan karena unsur kemiripan dengan struktur bentuk rupa bebatuannya.


Gambar Gua Laut Sodong Parat

Gua Laut Sodong Parat adalah lokasi persinggahan terakhir kami. Gua ini menembus sisi lain dari tebing dengan panjang hampir 7 meter. Batuannya berupa ofiolit yang terdiri atas gabro dan amfibolit bertekstur sangat kasar.




Silahkan menonton menjelajah Taman Bumi Ciletuh 












1 komentar:

TAMAN BUMI GLOBAL (GEOPARK) NGARAI SIANOK

Inilah ngarai dengan pemandangan menakjubkan yang ada  namanya adalah Ngarai Sianok yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Keindah...