Senin, 04 Januari 2021

TAMAN BUMI GLOBAL (GEOPARK) NGARAI SIANOK

Inilah ngarai dengan pemandangan menakjubkan yang ada  namanya adalah Ngarai Sianok yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Keindahan yang ditawarkan oleh ngarai pemisah antara Kota Bukittinggi dan Kota Gadang ini sungguh luar biasa, hingga mampu membuat jatuh cinta. 

Dengan latar belakang Gunung Singgalang, berdiri dua dinding curam nan kokoh setinggi 100 hingga 120 meter dan membentang sepanjang 15 kilometer saling berhadapan. Hamparan persawahan yang hijau dan sungai yang berkelok juga kian menambah indahnya pemandangan. 




Video Ngarai Sianok


Kecantikan Ngarai Sianok dapat dilihat dari Taman Panorama di Bukittinggi. Kita bisa menggunakan mobil pribadi atau bisa juga menyewa andong untuk sampai ke Taman Panorama Bukittinggi. Setelah puas mengeksplorasi keindahan Ngarai Sianok, jangan lupa juga untuk berkunjung ke Kota Gadang, tempat penghasil kerajinan perak di Sumatera Barat. 

Ngarai Sianok memiliki jurang dengan kedalaman sekitar 100 m ini dan lebar sekitar 200m.  Jurang raksasa ini membentang sepanjang 15 km. Secara ilmu geologi, jurang dalam ini disebut sebagai bagian dari patahan yang memisahkan pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang (patahan Semangko).

Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dengan lembah yang hijau di antara dua tebing. Di dasar jurang mengalir Sungai Batang Sianok yang airnya jernih.



Gambar Ngarai Sianok Sumatera Barat


Situs taman bumi lainnya yang bisa kita kunjungi selama di Sumatera Barat adalah yang terletak di dekat kota Payakumbuh. Namanya adalah Lembah Harau, atau yang biasa disebut sebagai Yosemite versi Indonesia. Di lembah ini, terdapat tebing yang menjulang setinggi 100 hingga 500 meter dan mengalir deras beberapa air terjun.


Video Lembah Harau

Sebagai area konservasi, Lembah Harau dengan luas 669 hektare ini juga merupakan rumah bagi berbagai satwa, seperti owa, kera, berbagai macam spesies burung, dan masih banyak lagi. Jika  ingin merasa lebih dekat dengan alam, pastikan untuk mengunjungi lembah cantik yang satu ini.

Kawasan Lembah Harau akan membuat pengunjung takjub. Lembah dihiasi oleh batu granit terjal berwarna – warni dengan ketinggian 100 sampai 500 meter yang mengelilingi kawasan. Lebih indah lagi karena adanya area persawahan yang hijau membentang luas bak permadani.

Lembah Harau sejatinya merupakan cagar alam yang memiliki luas sekitar 669 hektar. Selain itu ternyata berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa batuan yang terdapat di kawasan ini identik dengan batuan yang ada di dasar lautan yakni berupa batuan Breksi dan konglomerat.



Gambar Sungai di Lembah Harau


Gambar Lembah Harau



Nama danau ini diambil dari kata 'maninjau' yang berarti memandang ke seberang. Danau vulkanik initerletak di 38 kilometer sebelah barat Kota Bukittinggi dan berada di ketinggian 460 mdpl. Danau Maninjau memiliki luas mencapai 100 km persegi dengan kedalaman hingga 480 meter. Keindahan danau ini akan semakin sempurna jika dilihat di atas ketinggian, yaitu dengan naik ke bukit pinus bernama Puncak Lawang. 

Di kawasan ini, kita juga bisa mengunjungi desa petani dan nelayan untuk sekadar melihat-lihat aktivitas sehari-hari atau bahkan berinteraksi secara langsung dengan penduduk setempat. Jangan lupa juga untuk berpetualang melewati 44 tikungan jalan yang sering disebut sebagai Kelok 44 dengan latar belakang pemandangan hijau dari sawah dan hutan. Selain pemandangan indahnya yang memanjakan mata, udara di sekitar Danau Maninjau juga sangat sejuk dan bebas polusi.



Gambar Danau Maninjau 


Video Danau Maninjau


Inilah danau terlebar di Sumatera Barat dan danau terbesar kedua di Sumatera setelah Danau Toba. Danau Singkarak memiliki luas sekitar 107,8 kilometer persegi dengan panjang 21 kilometer dan lebar 7 kilometer. Danau ini bisa dicapai dari tiga kota sekaligus, karena berada di sekitar 70 kilometer dari Padang, 20 kilometer dari Solok dan 36 kilometer dari Bukittinggi. Selain strategis, destinasi geopark ini juga terkenal berkat pemandangan yang memesona. Bagaimana tidak, sejauh mata memandang, Sobat Pesona akan dimanjakan dengan hamparan air berwarna biru cantik dan pegunungan megah sebagai latar belakangnya.



Gambar Danau Singkarak


Video Fenomena Air Danau Singkarak


Destinasi geopark lainnya yang ada di Sumatera Barat adalah Sawahlunto, sebuah kota tambang peninggalan zaman kolonial yang dulu dikenal sebagai ‘The Little Dutch’. Sawahlunto merupakan kota tambang tertua di Asia Tenggara yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 6 Juli 2019. Karena sudah tidak beroperasi, Kota Tambang Sawahlunto kini bertransformasi menjadi sebagai spot wisata sejarah.

Di sini, kita akan melihat situs peninggalan zaman kolonial, seperti Museum Kereta Api Sawahlunto, tempat penyimpanan batubara, gudang ransum, dan tak ketinggalan, spot andalan untuk berfoto yakni Lubang Mbah Suro yang terkenal.  

Secara geografis, kota ini terletak di lembah pegunungan Bukit Barisan, sehingga tak heran jika Kota Tambang Sawahlunto dikelilingi oleh beberapa bukit, seperti Bukit Polan, Bukit Pari, hingga Bukit Mato. Nah, karena tempatnya yang terpencil, kota ini menjadi andalan para wisatawan yang ingin mencari ketenangan dengan menyaksikan pemandangan yang asri nan indah.



Gambar Kota Tambang Sawah Lunto


Video Kota Sawah Lunto


Saatnya menikmati udara yang sejuk dan segar bersuhu 14-16 derajat Celcius di Danau Kembar, Sumatera Barat. Berlokasi di dataran tinggi sebelah timur Padang, Danau Kembar terdiri dari dua danau yakni Danau Atas dan Danau Bawah yang letaknya saling berdekatan. Kedua danau tersebut terbentuk secara alami akibat fenomena geologi di zaman kuno. Di sini, kita bisa menyusuri keindahan danau dengan menyewa perahu. Karena pemandangannya yang cantik, daerah di sekitar danau juga kerap dijadikan sebagai destinasi hiking dan camping.



Gambar Danau Kembar


Video Danau Kembar

Jika ingin menyaksikan fenomena alam yang unik, maka kita wajib mengunjungi Danau Tarusan Kamang yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat! Keunikan Danau Tarusan Kamang jarang sekali bisa ditemui di danau lain, jika danau ini mengalami pasang surut. Sehingga, sewaktu-waktu ketika pasang, danau ini penuh dengan air, dan saat surut, danau ini akan menjelma menjadi lapangan rumput hijau.  Ajaib, bukan?

Jika berkunjung ke danau ini, Sobat Pesona akan melihat gundukan tanah di tengah genangan air, persis seperti pulau di tengah danau yang disebut Padang Doto oleh penduduk setempat. Selain fenomena unik, danau ini juga punya panorama pegunungan yang indah dengan dikelilingi oleh pepohonan yang hijau.


Gambar Danau Tarusan Kamang



Video Danau Tarusan Kamang








Minggu, 03 Januari 2021

TAMAN BUMI GLOBAL (GEOPARK) GUNUNG BATUR

Gunung Batur ini bukan hanya sekedar gunung biasa melainkan gunung yang juga memiliki sejarah mengagumkan. Gunung Agung juga sering disebut sebagai “ibu” dari Gunung Agung, sebuah gunung yang memang terkenal di Bali. Mengapa Gunung Batur disebut memiliki sejarah dan posisi yang istimewa? Dapatkan jawabannya dibawah ini.


Video Indahnya Kaldera Sisa Letusan Gunung Batur 30.000 Tahun yang Lalu



Gambar Kaldera Gunung Batur, Bali

Sejarah Gunung Batur di Kintamani Bangli, Bali

Sejarah Secara Geologi

Menurut data yang ditulis oleh Kementerian ESDM, Gunung Batur memiliki sejarah geografi yang panjang. Sebelum terbentuk menjadi gunung yang seperti dilihat sekarang ini maka didahului dengan kisah sejarah Gunung Agung purba.

Kalau melihat dari sisa-sisa yang ada pada lerengnya maka bisa dipastikan bahwa Gunung Agung purba memiliki ketinggian yang luar biasa bahkan jauh melebihi Gunung Agung. Selain tinggi, Gunung Agung di masa dahulu juga memiliki ukuran yang sangat besar.

Pembentukan Kaldera

Salah satu hal yang istimewa pada Gunung Batur adalah pada kalderanya. Kalau Anda pernah mengunjungi Danau Batur maka Anda akan bisa melihat lereng dan kaldera Gunung Batur yang berwarna hitam mirip dengan arang. Kaldera Gunung Batur kemudian membentuk danau yang kemudian terkenal dengan sebutan Danau Batur.


Gambar Gunung Batur dengan kawah, kaldera, dan danau Baturnya


Ada beberapa tahap yang terjadi dalam pembentukan kaldera Gunung Batur hingga masa sekarang ini, yaitu :

▪ Kaldera pertama yang terjadi pada 29 abad yang lalu yang kemudian membentuk Undak Kintamani

▪ Kaldera kedua yang adalah kaldera dalam yang berada di antara Undak Kintamani dan Gunung Abang.

▪ Di dasar kaldera kedua itulah kemudian muncul dan terbentuk Gunung Batur yang dikenal hingga sekarang.


Gambar Gunung Batur

Sejarah Letusan yang Pernah Terjadi di Gunung Batur

Letusan Pertama (1840)

Ciri khas dari letusan Gunung Batur adalah semi vulkanik yang sekali meletus bisa berlangsung dalam beberapa bulan. Sejarah mencatat bahwa letusan pertama dari Gunung Batur terjadi pada tahun 1840 dan menghasilkan kawah utama yang ada di puncak gunung tersebut.

Letusan-letusan Berikutnya

Setelah terjadinya letusan pertama pada tahun 1840 maka sejarah Gunung Batur masih berlanjut dengan adanya letusan-letusan berikutnya. Beberapa letusan besar yang pernah terjadi di Gunung Batur antara lain adalah :

▪ 1821 merupakan kejadian letusan yang kedua dari Gunung Batur dan kejadiannya adalah pada kawah utama yang terbentuk akibat letusan pertama.

▪1849 masih dari kawah yang pertama terjadi letusan cukup besar yang menghasilkan lava yang mengalir ke arah selatan atau ke arah Danau Batur.

▪ 1888 terjadi letusan keempat yang juga menghasilkan lava yang mengalir ke arah tenggara menuju tepi Danau Batur.

▪ 1897 terjadi letusan berikutnya namun tidak terlalu besar dan tidak berdampak apapun.

▪ 1904 terjadi letusan di lereng sebelah barat gunung dan menghasilkan aliran lava kembali.

▪ 1905 letusan kembali terjadi dari 3 titik yang berbeda yang kemudian membentuk 3 kawah yang baru yaitu Kawah Batur 1, 2 dan 3.

▪ Kemudian setelah itu Gunung Batur beberapa kali meletus dengan masa letusan bisa mencapai 1 bulan yang menghasilkan 2 kawah baru yaitu Kawah 98 dan Kawah 99 yang diambil dari tahun terjadinya letusan yaitu 1998.

Ditetapkan Sebagai Geopark Oleh PBB

Arti Geopark

Karena karakternya yang unik dan sejarahnya yang tela berlangsung sejak beberapa abad yang silam maka PBB melalui Unesco telah menetapkan Gunung Batur sebagai salah satu geopark di dunia. Bahkan Gunung Batur ini menjadi geopark pertama yang ada di Indonesia. Penetapannya sendiri telah berlangsung pada bulan September 2012 yang lalu yang bertempat di Portugal.

Apakah sebenarnya yang disebut dengan geopark tersebut? Geopark atau bisa disebut dengan istilah taman bumi merupakan sebuah situs warisan geologi dengan nilai ekologi dan budaya.

Geopark ini akan berfungsi sebagai sarana edukasi, bidang geologi dan juga akan menjadi daerah konservasi. Gunung Batur dianggap memenuhi persyaratan tersebut sehingga Unesco menjadikannya sebagai geopark disamping 91 situs lainnya yang tersebar di 27 negara di seluruh dunia.

Batur Global Geopark

Gunung Batur yang memiliki letak di daerah cincin api menjadi salah satu gunung teraktif di dunia. Sehingga tidaklah mengherankan jika gunung tersebut cukup sering mengalami letusan. Keistimewaan Gunung Batur adalah kawah dan kalderanya yang indah dan unik.

Tepat di tengah Gunung Batur ada Danau Batur yang jika dilihat dari atas landscape-nya berbentuk bulan sabit. Serta warna airnya yang bisa berubah karena kaldera di dasarnya.


Gambar Daerah Geopark Batur

Kompleks Candi Gunung Kawi di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (8/10/2011), dibangun pada abad ke-11 di daerah aliran Sungai Pakerisan. Candi ini dipahat pada tebing batuan vulkanik hasil letusan Gunung Batur dan difungsikan sebagai tempat pemujaan dan petirtan. Candi ini menunjukkan bahwa lanskap alam dan budaya Bali sangat dipengaruhi oleh letusan gunung api.


Gambar Kompleks Candi Gunung Kawi


Gambar Panorama Danau Batur dan Gunung Batur dilihat dari puncak Kaldera Batur atau disebut juga “double view” di Desa Hulun Danu, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, 17 Agustus 2015.


Gambar Panorama Danau Batur

Letusan Gunung Batur, Kabupaten Bangli, Bali, yang menghasilkan kawah 10 km x 12 km yang disebut kaldera karena membantuk kawah lebih dari 2 km. Kaldera Batur berbentuk lonjong meletus dahsyat 33.000 tahun lalu. Material vulkanologiknya melaju hingga ke Tanah Lot, Kabupaten Badung sekitar 7 km arah barat daya dari Batur, 23 September 2018.


Gambar Hasil Letusan Gunung Batur Bali

Bongkahan batu yang merupakan hasil pembekuan lahar Gunung Batur terlihat di sepanjang lembah gunung yang berbatasan langsung dengan Danau Batur. Dari ketinggian di Kintamani, Bangli, Bali, bongkahan lahar beku tersebut terlihat seperti lapisan bumi berwarna hitam pekat.


Gambar Bongkahan Batu Lahar Hasil Letusan Gunung Batur


Gambar Maket kawasan kaldera Gunung Batur dan kawasan di sekitarnya ditampilkan di Museum Geopark Batur di Kinatamani, Kabupaten Bangli, Jumat (2/2/2018). Museum tersebut didirikan untuk membuka wacana mitigasi bencana geologi dan gunung api di Indonesia serta menyimpan, meneliti memamerkan berbagai hal berkaitan dengan kegunungapian. Di museum yang baru diresmikan tahun 2016 ini juga terdapat Museum Gunungapi Batur.



Gambar Maket Kawasan Gunung Batur Bali 










TAMAN BUMI GLOBAL (GEOPARK) GUNUNG SEWU

Sebelum berkunjung ke Gunung Sewu Unesco Global Geopark, tak ada salahnya mencari informasi seputar gunung di tiga daerah tersebut. Kamu bisa mengunjungi dua lokasi: Tourist Information Center (TIC) yang di dalamnya ada pusat informasi Geologi kawasan Geopark Gunungsewu, di Patuk, dan Etalase Taman Batu di Mulo, Wonosari, Gunungkidul.  Gunung Sewu Unsesco Global Geopark sendiri berada di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta; Wonogiri, Jawa Tengah; dan Pacitan, Jawa Timur,

Perlu diketahui, Gunung Sewu memiliki luas hingga mencapai 1.802 km persegi yang terbagi menjadi tiga geoarea, yaitu Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan.


GEOPARK GUNUNG SEWU (film by Cahyo Alkantana) By BADAN GEOLOGI INDONESIA


Gambar Pemandangan Bukit Kars area Geopark Gunung Seribu, Wonogiri


Gambar Peta Kawasan Geopark Gunung Sewu

Masing-masing kawasan memiliki geosite yakni Gunungkidul, 13 lokasi; Wonogiri, 7 lokasi; dan Pacitan, 13 lokasi. Total ada 33 lokasi geosite di Gunung Sewu.   Dengan tiga kawasan tersebut, Geopark Gunung Sewu menjadi tempat wisata lengkap, mulai dari pantai kawasan Gunungkidul, goa di pacitan, hingga industri kreatif masyarakatnya. "Kawasan Gunung Sewu juga jadi daerah penelitian berbagai aspek ilmu pengetahuan, seperti geologi, air tanah, biologi, arkeologi, sejarah alam, budaya dan sebagainya. 

Terdapat 20 jenis bebatuan alam yang terkoleksi. Jumlah ini masih belum secara keseluruhan mencakup batuan yang ada di Gunung Sewu. Terdapat beberapa temuan seperti misalnya fosil biota laut, fosil kayu hingga batuan-batuan lainnya. Ada yang asli temuan Gunungkidul dan beberapa kawasan lainnya Dari Gunungkidul mayoritas temuan fosil yang dilindungi yakni fosil biota laut. Daerah ini dulu merupakan sebuah gunung yang berada di bawah permukaan laut sekitar 40 meter.  "Di Kali Ngalang itu dilindungi, ada fosil-fosil biota laut yang ada di kawasan itu.  Pengumpulan fosil yang dilakukan oleh Pemkab Gunungkidul, mulai dari hunting bersama tim, tukar dengan wilayah lain maupun diberikan secara sukarela oleh masyarakat yang memiliki koleksi. Jumlahnya pun terus ditambah seiring berkembangnya daerah. 

Gambar Kawasan Gunung Sewu membentang dari Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan.

Gambar Etalase Batu di Mulo, Wonosari, Gunungkidul


Gambar TIC Patuk, Gunungkidul, yang Berisi Tentang Pusat Informasi Geologi Gunung Sewu

Gambar Air Terjun Sri Gethuk, Gunung Kidul, Yogyakarta. 


Gambar Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, DIY.

Sejak berstatus geopark dunia, pembangunan sejumlah infrastruktur pendukung geosite Gunung Sewu digencarkan pemerintah, khususnya Kabupaten Gunungkidul. Akses jalan menuju geosite dan sarana yang mendukung wisata dibangun, seperti di kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, Gua Pindul, dan Air Terjun Sri Getuk, dengan dipertahankannya status Gunung Sewu sebagai geopark dunia oleh UNESCO, semakin memantabkan langkah pemerintah daerah melakukan konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat di wilayah tersebut. Khususnya dalam ranahnya sebagai satu destinasi wisata unggulan. Sebab di kawasan Gunung Sewu inilah membentang sejumlah potensi alam, yang dampaknya luar biasa ketika digarap sebagai sektor wisata unggulan. Sebut saja sejumlah geosite terkenal seperti Gunung Purba Nglanggeran, Gua Pindul dan Air Terjun Sri Getuk.

Embung Nglanggeran yang masuk dalam kawasan ekowisata Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, 10 Februari 2017. Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan yang berfungsi untuk menampung air hujan dimanfaatkan untuk mengairi perkebunan petani pada saat musim kemarau. 


Gambar Desa Wisata Nglanggeran memiliki kontur bertebing dan berbukit, bekas gunung api purba.



Gambar Gua Pindul Yogyakarta

Gua Pindul merupakan satu dari rangkaian tujuh gua yang dialiri sungai bawah tanah di daerah Bejiharjo. Gua ini memiliki panjang sekitar 300 m, lebar 5 m, jarak permukaan air dengan atap gua 4 m, dan kedalaman air sekitar 5 m. Di salah satu bagian Gua Pindul terdapat tempat yang cukup lebar sehingga terlihat seperti kolam luas. Di bagian ini juga terdapat celah yang cukup lebar tempat sinar matahari masuk. Anda yang ingin memasuki gua secara vertikal bisa masuk ke Gua Pindul melewati celah ini. Tak jauh dari Gua Pindul terdapat Gua Gelatik (gua kering), monumen peninggalan Jendral Sudirman, serta situs purbakala Sokoliman.

Konon, penamaan Gua Pindul berasal dari kisah pengembaraan Joko Singlulung  menelusuri hutan lebat, sungai, hingga gua untuk mencari bapaknya. Saat sedang menyusuri 7 gua yang memiliki aliran sungai di bawahnya, kepala Joko terbentur sebuah batu sesar yang ada di dalam gua. Oleh karena itu, gua tempat Joko terbentur tersebut dinamai Gua Pindul.

Lokasi Gua Pindul berada di Dusun Gelaran I, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul, sekitar 7 km ke arah Utara Kota Wonosari. Seperti kawasan Gunungkidul pada umumnya, sepanjang jalan yang dilalui banyak pohon jati dan batu kapur.

Gambar Gua Pindul Panjang 350 Meter

Kepala Dinas Pariwista Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan, sebelum dioperasikan kembali, sejumlah obyek wisata di Gunungkidul menjalani simulasi wisata new normal pada 16-17 Juni 2020. Dimulai dari Gunung Api Purba Nglanggeran dan dilanjutkan Pantai Baron serta Pantai Kukup.


Gambar Pantai Kukup Gunung Kidul


Gambar Gardu Pantai Kukup Gunung Kidul


Gambar Terumbu karang dan rumput laut di Pantai Kukup

Apa saja yang menarik dari Pantai Kukup?

Pantai Kukup ini sangat unik dan memiliki pemandangan indah yang tidak kalah dengan pantai-pantai di Gunung Kidul lainnya. Pantai satu ini memiliki wilayah pantai yang cukup luas, dengan pasir putih yang membentang dari timur hingga barat dan dikelilingi oleh bukit-bukit di sekitarnya.

Di bagian bibir pantai terdapat lantai karang yang menjorok hingga ke selatan. Saat air laut sedang dalam kondisi surut, kita bisa melihat terumbu karang dan aneka biota laut seperti ikan-ikan kecil, rumput laut, dan lain-lain.

Selain bisa melihat terumbu karang dan aneka biota laut, kita juga bisa bermain air atau mandi di pinggir patai kukup ini. Air laut di pinggir laut ini cukup tenang, karena ombak yang datang sudah terpecah oleh lantai karang, sehingga tidak akan sampai ke pinggir pantai. Namun pastikan anda untuk berhati-hati, karena permukaan lantai karang yang tidak rata dan adanya terumbu karang yang tajam bisa membuat kita terluka.

Di pulau karang tersebut ada sebuah bangunan yang berfungsi sebagai gardu pandang yang disediakan untuk para pengunjung menikmati pemandangan di Pantai Kukup. Dari sana kita bisa melihat pemandangan Pantai Kukup secara lebih luas.

Gardu pandang di pulau karang tersebut juga bisa menjadi spot yang bagus untuk menikmati sunset. karena letaknya yang sedikit ke selatan sehingga saat mata hari tenggelam tidak terhalang oleh bukit di sebelah timur. Indahnya sunset yang dihiasi dengan bukit-bukit serta mercusuar Pantai Baron yang bersembunyi di balik bukit tentu membuat pemandangan sunset telihat sempurna.


Video Pesona Keindahan Pantai Kukup

Pantai Baron merupakan sebuah teluk berbentuk ‘U’ yang diapit oleh perbukitan karang berwarna hijau. Meski pasir pantai yang dimiliki berwarna kecokelatan, air laut Pantai Baron masih sangat alami dengan warna biru kehijauan. Secara keseluruhan, pantai ini menawarkan pesona asri yang bisa kamu nikmati.

Selain itu, Pantai Baron juga memiliki karakter ombak yang berbeda dengan gugusan pantai lain di Gunungkidul


Gambar Pantai Baron 

Satu lagi fenomena alam yang cukup langka di Pantai Baron adalah sungai bawah tanah. Sungai ini memiliki aliran air yang bersatu dengan air laut. Meski begitu, air sungai tersebut tetap memiliki rasa tawar. Selain melihat keunikannya, kamu juga bisa berenang di sungai yang berada di sisi barat pantai.


Gambar Goa Jomblang

Satu lagi fenomena alam yang cukup langka di Pantai Baron adalah sungai bawah tanah. Sungai ini memiliki aliran air yang bersatu dengan air laut. Meski begitu, air sungai tersebut tetap memiliki rasa tawar. Selain melihat keunikannya, kamu juga bisa berenang di sungai yang berada di sisi barat pantai.


Gambar Mecu Suar Tanjung Baron

Di bukit karang sebelah timur pantai, kamu akan melihat sebuah menara putih setinggi 40 meter. Mercusuar Tanjung Baron yang dibangun pada tahun 2014 ini berfungsi sebagai pemandu kapal dan dioperasikan oleh Dirjen Perhubungan Laut. Meski masih aktif berfungsi dalam dunia pelayaran, mercusuar ini tetap dibuka untuk umum.


Gambar Pucak Selfie Baron Hill

Bagi yang gemarselfie,jangan lewatkan untuk mengunjungi Puncak Selfie Baron Hill. Untuk menemukannya, kamu hanya perlu berjalan ke arah utara dari Mercusuar Tanjung Baron. Di puncak ini sudah tersedia beberapaspotfoto unik, mulai dari papan berbentuk hati, sayap, dan masih banyak lagi. Selain berfoto dengan latar belakang unik, pesona Pantai Baron dari ketinggian pun akan menambah cantik hasil foto.


Gambar Lembah Ngingrong, di Mulo, Wonosari, Gunungkidul yang akan dikembangkan menjadi kawasan Geosite

Beberapa yang berhasil dikembangkan adalah Kawasan Wisata Gua Pindul dan Gunung Purba Nglanggeran yang kini menjadi beberapa daerah penyangga Geopark yang populer di kalangan wisatawan.



Gambar Kawasan Karst Pacitan Masuk Jaringan Geopark Gunung Sewu

Penetapan kawasan karst Gunungsewu sebagai jaringan taman bumi atau geopark dunia diumumkan UNESCO dalam sidang biro global geopark network (GGN) tingkat regional pada 19 September 2015 di Sanin, Kaigan, Jepang. 
Penetapan itu kemudian diikuti dengan perubahan nama kawasan Gunungsewu yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai taman nasional pegunungan karst menjadi Gunungsewu Global Geopark Indonesia, yang membentang mulai dari Gunungkidul hingga Kabupaten Pacitan, Jatim. Secara geografis kawasan karst Pacitan tidak kalah startegis dibanding Gunungkidul maupun Wonogiri yang memiliki area pegunungan kapur alami yang lebih luas.

Jika Gunungkidul menyandang status sebagai pintu gerbang sementara Wonogiri menjadi museum karst Gunungsewu Global Geopark Indonesia, Wasi menyebut kawasan karst Pacitan menjadi etalasenya.
“Masing-masing daerah memiliki peran dan fungsi berbeda. Pacitan memiliki keunikan bentang alam yang tak dimiliki daerah lain, mulai dari pantai, goa, hingga situs-situs arkeologi prasejarahnya
Gunungsewu Global Geopark Indonesia memiliki sedikitnya 33 geoarea, yang masing-masing tersebar di dalam 33 geosite. Rinciannya, 13 geosite berada di Kabupaten Gunungkidul (DIY), tujuh geosite di Kabupaten Wonogiri (Jateng), dan 13 geosite di Pacitan.
Khusus kawasan karst di Pacitan yang masuk Gunungsewu Global Geopark Indonesia melingkupi empat kecamatan di Pacitan bagian barat, yakni Kecamatan Donorojo, Pringkuku, Punung, serta Pacitan.

Dirinci, 13 geosite di Pacitan terdiri atas lima pantai (Pantai Buyutan, Klayar, Srau, Watukarung, Teluk Pacitan), empat goa karst (Goa Gong, Tabuhan, Luwengombo, Luwengjaran) serta empat situs arkeologi (Situs Song Terus, Bak Soka, Guyang Warak, serta Situs Ngrijangan).
Masuknya kawasan Gunungsewu dalam Global Geopark Networ (GGN) yang diakui oleh Unesco tidak lepas dari peran aktif Kabupaten Pacitan di awal pengajuan.
Pada 2009, terang Wasi, Pacitan telah lebih dulu mengajukan kawasan karst di wilayah tersebut ke dalam geopark nasional yang kemudian berlanjut ke geopark global.
Perjuangan pemerintah Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu diwujudkan pada 2012 dengan mengusulkan dua taman nasional sekaligus, yaitu Geopark Gunung Batur di Bali, serta Geopark Pacitan.

Namun dari dua pengajuan itu, dalam forum GGN yang berada di bawah naungan UNESCO hanya menerima Geopark Gunungbatur ke dalam jaringan taman dunia.
“(Geopark) Pacitan ditolak karena cakupannya dianggap terlalu sempit, sehingga muncullah rekomendasi agar kawasan geopark yang diusulkan diperluas hingga kawasan karst di Wonogiri (Jateng) dan Gunungkidul (DIY). Dari situ muncullah nama Geopark Gunungsewu yang kemudian baru diterima dan diakui dalam forum GGN tingkat regional Asia-Pasifik di Jepang.


Gambar Beberapa jenis batuan karst di Etalase Geopark Pacitan di Pacitan, Jawa Timur,


Gambar Gunung Sewu Pacitan Jawa Timur














TAMAN BUMI GLOBAL (GEOPARK) NGARAI SIANOK

Inilah ngarai dengan pemandangan menakjubkan yang ada  namanya adalah Ngarai Sianok yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Keindah...